“Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu,
apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5
centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari
mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu
lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya,
bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan
kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu
jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala
keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan
kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu
yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan
menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat
ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati
yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan
selalu berdoa..
Keep our dreams alive, and we will survive..
saya mulai membaca buku ini bulan Ramadhan kemarin..padahal dari 2005 loh terbitnya. kok saya bisa ketinggalan sama buku sebagus ini yah? anyway, postingan saya ini bukan untuk membahas buku ini, tapi saya mau membahas sebuah komunitas hebat yang saya temukan berkat buku ini. Yup, I'm talking about Sahabat 5 cm, sebuah komunitas para pembaca buku 5 cm. Berawal dari sebuah grup FB (http://www.facebook.com/groups/Sahabat5cm/), saya mulai berkenalan dengan renjer-renjer (sebutan untuk anggota komunitas) sedaerah saya, Makassar. Saya bertemu dengan-orang hebat, gila, gokil, peduli dan...dan..ah pokoknya Mantaplah. Berawal dari saling membalas komentar di Fb, kemudian berlanjut ke kopi darat. Kopdar pertama saya dengan renjer Makassar terjadi beberapa bulan lalu, saat itu seorang renjer Jakarta sedang bertandang ke Makassar, namanya Mas Teguh. Saat itu Renjer yang sempat datang hanya 5 orang, Fathe, Ratih, Kak Kicul, Kak Ammy dan saya sendiri dong.
Jadi sepanjang sore itu kita ajak si Mas Teguh ini keliling Makassar (becanda ding :P). Well, sore itu kita ketemuan di Mesjid Terapung di pantai Losari, kemudian lanjut makan pisang epe (kuliner khas makassar), kemudian lanjut ke Fort Rotterdam (salah satu land mark Makassar) cari-cari ole-ole di Jalan Somba Opu dan diakhiri dengan makan malam bersama.. Sayangnya ngga banyak foto yang bisa diambil waktu itu (maklum ngga ada yang bawa kamera profesional). Anyway, itu adalah kopdar pertama saya dan pastinya saya sangat menikmati kebersamaan dengan para sahabat. Buat mas Teguh semoga menikmati kunjungan singkatnya di sini, ayo ke Makassar lagi ntar diantar jalan-jalan ke Bantimurung.
Pertemuan selanjutnya dengan para Renjer yaitu pada hari Sabtu 6 Oktober lalu di acara Kompas Gramedia Fair. Waktu itu Mas Dhonny datang untuk mengisi Talk Show sekaligus book signing. Great moment dong, kita ngumpul lagi. Waktu renjer yang datang banyak banget (lebay), maybe kurang lebih 20 orang.
With Mas Dhonny..Dream, Faith, Fight
0 komentar:
Posting Komentar